
Dalam era pendidikan yang terus berkembang, penting bagi pendidik untuk mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi. Diklat Nasional 40 JP yang bertemakan “Integrasi Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum di Tahun Ajaran Baru 2025/2026” yang berlangsung dari 29 Juli hingga 1 Agustus 2025, menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Siti Nuraini, S.Pd, seorang guru di MIS Nurul Huda, berkomitmen untuk menerapkan hasil pelatihan ini dalam proses belajar mengajar. Salah satu poin penting yang disampaikan dalam diklat ini adalah kontribusi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan interaktif bagi siswa. Dengan memanfaatkan AI, guru dapat merancang materi ajar yang lebih variatif dan sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa.
Namun, pelaksanaan pembelajaran yang efektif tidak terlepas dari tantangan yang ada. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurang lengkapnya sarana dan prasarana madrasah. Keterbatasan fasilitas seperti laboratorium komputer, akses internet yang tidak stabil, dan kurangnya perangkat pembelajaran berbasis teknologi menjadi hambatan besar bagi guru dalam mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif.
Selain itu, pengetahuan dan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi juga masih minim. Banyak pendidik yang belum sepenuhnya memahami cara memanfaatkan AI dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam hal ini.
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana guru dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif. Melalui pendekatan pembelajaran mendalam, siswa diharapkan dapat terlibat aktif dalam proses belajar, sehingga mereka tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga menjadi peserta yang aktif dalam diskusi dan eksplorasi materi.
Dengan mengintegrasikan pembelajaran mendalam ke dalam kurikulum, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Ini adalah bekal penting bagi mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Sebagai penutup, meskipun ada berbagai tantangan dalam penerapan pembelajaran yang inovatif, semangat dan komitmen dari para pendidik seperti Siti Nuraini menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi dunia yang semakin kompleks. Dengan dukungan yang tepat, kita dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan relevan di era digital ini. [BOB]
Leave a Comment