Mengapa guru perlu menguasai teknologi dan desain instruksional dalam membuat bahan ajar?
Di tengah tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang, guru dituntut untuk menyajikan pembelajaran yang tak hanya informatif tapi juga inspiratif. Sutrisno, S.Pd., dari SMP Negeri 3 Kedungreja, membuktikan bahwa pelatihan di Studio Bahan Ajar mampu menjadi titik balik dalam cara ia merancang materi ajar yang interaktif dan relevan. Menurutnya, kegiatan ini sangat membuka wawasan, khususnya dalam merancang dan mengembangkan materi pembelajaran yang efektif serta interaktif. Ia menyampaikan bahwa dirinya memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses desain instruksional, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, dan cara menyajikan informasi agar lebih menarik serta mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
Mengembangkan bahan ajar kini tak lagi sekadar soal konten, akan tetapi bagaimana menyajikannya secara kreatif dan relevan dengan zaman. Berdasarkan situs Ruang GTK (Kemendikbudristek), bahan ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mengupas suatu topik tertentu. Materi ini dapat hadir dalam bentuk cetak, seperti artikel, komik, atau infografis maupun non cetak, misalnya audio dan video.
Manfaat Studio Bahan Ajar
“Manfaat utama yang diperoleh dari kegiatan Studio Bahan Ajar antara lain adalah peningkatan kemampuan dalam menyusun bahan ajar yang inovatif dan interaktif,” ujar Sutrisno, S.Pd.
Studio Bahan Ajar memberikan berbagai manfaat nyata, mulai dari peningkatan kualitas pembelajaran dengan penyusunan bahan ajar yang lebih menarik, dorongan terhadap kreativitas guru, hingga peningkatan kompetensi dalam memanfaatkan teknologi pendidikan. Kolaborasi serta pertukaran ide antar peserta juga menjadi nilai tambah yang memperkaya pengalaman belajar.
Sutrisno, S.Pd. juga menyoroti praktik-praktik terbaik yang bisa diterapkan setelah mengikuti kegiatan ini, seperti penerapan media interaktif, desain materi yang berfokus pada kebutuhan siswa, penggunaan elemen visual yang menarik, integrasi umpan balik dari siswa, serta penyusunan bahan ajar yang fleksibel dan mudah diakses dalam berbagai format. Menurutnya, kolaborasi antarpendidik juga sangat penting dalam mengembangkan bahan ajar yang lebih berkualitas.
Baca juga: Terobosan Cerdas! Canva AI dan Studio Bahan Ajar Permudah Guru Awal
Hambatan Pelatihan Studio Bahan Ajar
Namun, Bapak Sutrisno juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang ada. Beberapa hambatan seperti adaptasi teknologi baru, keterbatasan waktu, dan tantangan dalam menciptakan materi yang sesuai untuk berbagai jenis siswa menjadi perhatian utama. Untuk mengatasi hal tersebut, Bapak Sutrisno menyarankan pelatihan lanjutan, pemanfaatan alat bantu seperti canva, serta manajemen waktu yang efektif. Selain itu, membangun komunikasi tim yang baik dan menggunakan platform kolaboratif seperti Google Drive atau Trello menjadi solusi penting dalam pengembangan bahan ajar.
Kesan dan Pesan mengikuti Pelatihan
Kesan yang dirasakan Bapak Sutrisno sangat positif. Ia menyebut bahwa fasilitas yang tersedia sangat mendukung proses penyusunan materi ajar. Selain itu, para instruktur dinilai profesional dan komunikatif, sehingga sangat membantu dalam proses belajar selama kegiatan berlangsung. Ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dikembangkan dan diadakan secara berkala.
“Semoga kegiatan ini terus berlanjut agar semakin banyak guru bisa merasakan manfaatnya,” harapnya.
Ia juga menyarankan adanya sesi praktik yang lebih mendalam agar peserta dapat langsung menghasilkan bahan ajar yang siap digunakan di kelas.
“Terima kasih kepada seluruh tim penyelenggara atas pengalaman luar biasa ini,” tambahnya.
Melalui pengalaman ini, Bapak Sutrisno menyimpulkan bahwa Studio Bahan Ajar adalah wadah penting dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di era digital.
Studio Bahan Ajar bukan sekadar pelatihan, melainkan wadah pengembangan kompetensi guru untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih interaktif, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini. Jadilah bagian dari transformasi pembelajaran digital!
Author: Parvati Ummu Khanifah
Leave a Comment