Konsep deep learning yang kini hangat dibicarakan menjadi pintu masuk bagi Fitria Sulviana, M.Pd., seorang pendidik di SMAN 1 Binuang, untuk memahami lebih dalam bagaimana pembelajaran dapat dirancang lebih bermakna dan berdampak. Ia mengungkapkan pengalaman inspiratifnya setelah mengikuti pelatihan pengembangan pembelajaran berbasis teknologi dan Artificial Intelligence (AI). Dalam wawancaranya, Fitria menyampaikan bahwa materi yang diberikan sangat menarik, update, dan benar-benar relevan dengan kondisi pendidikan saat ini.
“Banyak hal baru yang saya dapatkan. Mulai dari pengenalan Artificial Intelligence, pemanfaatan berbagai aplikasi pembelajaran seperti Canva, Quizizz, dan Wordwall, hingga integrasi semuanya dengan konsep ‘magic AI’ yang luar biasa memudahkan guru,” ungkap Fitria dengan penuh semangat.
Jawaban dari Tantangan dalam Pembelajaran
Tidak hanya berhenti pada pemahaman konsep, pelatihan ini juga membawa Fitria lebih dekat dengan pendekatan yang kini sedang hangat diperbincangkan: Joyful Learning dan Deep Learning. Menurutnya, kedua pendekatan ini menjadi jawaban dari tantangan pembelajaran yang membosankan dan minim keterlibatan siswa. Dengan menggabungkan AI dan pendekatan menyenangkan, guru bisa menciptakan suasana kelas yang tidak hanya interaktif, tapi juga membangkitkan minat belajar secara mendalam.
Salah satu hasil nyata dari pelatihan ini adalah kemampuan membuat asesmen dan RPP digital melalui Canva dan Quizizz. Tidak hanya sekadar membuat, Fitria bahkan telah mempraktikkan langsung bagaimana mengunduh teks dari fitur AI, lalu memparafrasakan dengan gaya bahasa yang sederhana agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi bukan hanya alat bantu, tapi juga jembatan untuk menyampaikan materi dengan cara yang lebih humanis.
“Seru dan menyenangkan! Saya jadi bisa membuat teka-teki silang interaktif di Canva, atau kuis berbasis game di Wordwall. Anak-anak pasti suka, dan saya pun ikut semangat saat mengajar,” ujar Fitria dengan senyum bangga.
Sebuah Langkah Menuju Transformasi Pembelajaran
Lebih dari sekadar pelatihan, bagi Fitria, ini adalah langkah nyata menuju transformasi pembelajaran. Ia pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada narasumber dan panitia penyelenggara yang telah membuka wawasan dan menghadirkan inovasi secara konkret dalam dunia pendidikan.
Ke depannya, ia berencana melakukan follow-up berupa praktik langsung membuat bahan ajar, RPP, dan asesmen yang dikembangkan dari hasil pelatihan. Baginya, pembelajaran harus terus berkembang, mengikuti zaman, namun tetap membumi dan menyenangkan.
Baca juga : Teknologi Transformatif: Guru Ini Cetak Bahan Ajar Revolusioner
“Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa ini. Saya siap membawa semangat baru ke kelas – mengajar dengan hati, teknologi, dan kreativitas,” tutup Fitria dengan optimisme.
Author : Fitri Nur Afifah
Leave a Comment