Mengikuti Diklat Nasional 40JP dengan tema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” yang dibawakan oleh Luis Florida Yoselfa, S.Pd merupakan pengalaman yang membuka wawasan baru dalam dunia pendidikan. Sebagai seorang guru, saya selalu berusaha menemukan cara terbaik agar proses belajar di kelas tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga dapat membangkitkan semangat siswa. Melalui pelatihan ini, saya menemukan banyak strategi yang relevan dan mudah diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Salah satu hal yang menjadi sorotan utama adalah pemahaman bahwa karakter setiap siswa berbeda. Tidak ada satu metode yang bisa digunakan secara kaku untuk semua murid. Setiap anak memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang unik. Materi pelatihan ini membantu saya memahami pentingnya mengakomodasi perbedaan tersebut, baik melalui variasi metode mengajar, pemilihan media pembelajaran, maupun pengaturan aktivitas di kelas.
Pendekatan Deep Learning yang diperkenalkan dalam diklat ini bukan hanya sekadar teori, tetapi langsung menyentuh praktik di lapangan. Konsep ini menekankan bahwa pembelajaran yang efektif harus mendorong siswa untuk berpikir kritis, memahami konsep secara mendalam, dan mampu menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh tidak hanya tersimpan di kepala, tetapi benar-benar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selama pelatihan, saya juga terinspirasi oleh berbagai contoh kegiatan yang dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif. Misalnya, penggunaan permainan edukatif, studi kasus berbasis pengalaman nyata, serta diskusi kelompok yang memberi ruang bagi siswa untuk saling bertukar ide. Hal ini terbukti mampu membangkitkan rasa ingin tahu mereka dan membuat mereka lebih aktif berpartisipasi.
Hasilnya, ketika saya mulai mencoba beberapa strategi ini di kelas, saya melihat perubahan positif. Pembelajaran berjalan dengan baik, siswa lebih bersemangat, dan suasana kelas menjadi lebih hidup. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga terlibat aktif dalam proses belajar. Bahkan siswa yang biasanya pendiam mulai berani mengemukakan pendapat.
Diklat ini memberikan pemahaman yang lebih dalam bahwa peran guru bukan sekadar menyampaikan materi, melainkan menjadi fasilitator yang mampu menghidupkan suasana belajar, membangun rasa percaya diri siswa, serta menumbuhkan minat belajar yang berkelanjutan. Saya merasa bersyukur mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan ini, karena bekal ilmu dan strategi yang diberikan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Dengan semangat baru dan strategi yang tepat, saya yakin proses belajar mengajar dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan menyenangkan bagi semua siswa.
Leave a Comment