Sebagai seorang guru, saya selalu berusaha agar pembelajaran matematika, khususnya materi operasi bilangan, dapat dipahami siswa dengan mudah dan menyenangkan. Salah satu langkah penting yang saya ambil untuk meningkatkan kualitas mengajar adalah mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” bersama Sri Wahyuni, S.Pd.
Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang bagaimana deep learning dapat diterapkan dalam mata pelajaran matematika. Saya belajar bahwa pembelajaran mendalam tidak hanya berfokus pada hasil akhir perhitungan, tetapi juga pada proses berpikir siswa—memahami konsep, menemukan pola, dan menghubungkannya dengan situasi nyata di kehidupan sehari-hari.
Dengan strategi yang saya pelajari, saya mulai memikirkan cara untuk membuat pembelajaran selanjutnya menjadi semakin lebih baik lagi. Misalnya, mengajak siswa memecahkan masalah dengan metode permainan angka, tantangan kelompok, atau menghubungkan operasi bilangan dengan aktivitas sehari-hari seperti menghitung belanja, mengukur bahan masakan, atau membagi waktu dalam jadwal kegiatan.
Hasilnya cukup membanggakan. Rasa ingin tahu anak-anak semakin meningkat. Mereka lebih sering bertanya “kenapa” dan “bagaimana” sebuah jawaban diperoleh, bukan hanya sekadar menerima hasilnya. Diskusi di kelas menjadi lebih hidup, dan siswa terlihat antusias untuk mencoba berbagai cara dalam menyelesaikan soal.
Bagi saya, ini adalah bukti nyata bahwa deep learning dapat mengubah suasana belajar menjadi lebih aktif, interaktif, dan bermakna. Dengan membangun rasa ingin tahu, siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga memiliki motivasi untuk terus belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru.
Mengikuti diklat ini memberikan saya bekal berharga untuk terus berinovasi dalam mengajar, memastikan bahwa setiap pertemuan pembelajaran menjadi langkah maju menuju proses belajar yang lebih efektif dan menyenangkan.
Leave a Comment