Mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” bersama Agustinus Conradus Djawa, S.Pd. menjadi pengalaman yang memberikan banyak pencerahan bagi saya, khususnya dalam mengelola kegiatan kokurikuler di sekolah. Pelatihan ini memperkenalkan berbagai strategi yang dapat membuat pembelajaran tidak hanya menyenangkan, tetapi juga terarah dan berfokus pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.
Kegiatan kokurikuler memiliki peran penting dalam membentuk karakter, keterampilan sosial, dan minat siswa di luar pembelajaran akademik. Namun, tanpa perencanaan yang matang, kegiatan ini sering berjalan tanpa arah yang jelas. Melalui pelatihan ini, saya belajar bagaimana menerapkan prinsip deep learning dalam merancang dan melaksanakan program kokurikuler, sehingga setiap aktivitas memiliki tujuan yang spesifik, relevan, dan bermanfaat bagi siswa.
Menariknya, selama mengikuti diklat ini saya tidak menemukan kendala berarti. Semua materi disampaikan dengan jelas, lengkap dengan contoh penerapan nyata yang bisa langsung diadaptasi di sekolah. Saya mendapatkan banyak ide untuk mengintegrasikan kegiatan kokurikuler dengan pembelajaran di kelas, sehingga keduanya saling mendukung. Misalnya, kegiatan seni dan olahraga dapat dikaitkan dengan pembelajaran nilai-nilai disiplin, kerjasama, dan kreativitas.
Pelatihan ini juga membantu saya memahami pentingnya evaluasi yang tepat untuk kegiatan kokurikuler. Tidak cukup hanya melaksanakan kegiatan, tetapi juga perlu menilai sejauh mana aktivitas tersebut memberikan dampak positif pada siswa. Dengan kerangka deep learning, evaluasi tidak hanya mengukur hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran yang dialami siswa selama berpartisipasi.
Setelah menerapkan beberapa strategi dari diklat ini, saya merasakan bahwa kegiatan kokurikuler di sekolah menjadi lebih terarah. Siswa tidak hanya ikut serta untuk mengisi waktu, tetapi juga memahami manfaat dari setiap aktivitas yang diikuti. Mereka tampak lebih termotivasi, aktif, dan antusias karena kegiatan yang dijalankan sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Bagi saya, diklat ini menjadi bekal yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas kegiatan kokurikuler di sekolah. Dengan strategi yang tepat dan tujuan yang jelas, kegiatan non-akademik dapat menjadi media pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan berdampak positif bagi perkembangan siswa, baik dari segi akademik maupun karakter.
Leave a Comment