Di tengah perubahan paradigma pendidikan menuju pembelajaran abad 21, guru dituntut tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membangun pemahaman yang mendalam pada siswa. Ernawati, S.Pd.I, guru di UPT SDN 022 Ranah, merasakan langsung tantangan ini. Saat ini, ia tengah mengikuti Diklat Nasional 40JP “Integrasi Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum di Tahun Ajaran Baru 2025/2026” yang berlangsung pada 29 Juli–1 Agustus 2025.
Bagi Ernawati, konsep pembelajaran mendalam (deep learning) bukan hal baru secara teori, tetapi penerapannya di lapangan sering kali terhambat oleh berbagai kendala. Ia menyebut, perbedaan kesiapan siswa dalam menerima metode baru menjadi tantangan tersendiri. Ada siswa yang cepat beradaptasi, tetapi ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama.
Selain itu, keterbatasan waktu dalam menyusun dan mengimplementasikan strategi pembelajaran mendalam membuat guru harus berpikir ekstra kreatif. Belum lagi minimnya sarana pendukung, seperti akses internet dan perangkat digital yang belum merata di kalangan siswa, yang sering menjadi penghalang dalam kegiatan berbasis teknologi.
Namun, semua itu mulai menemukan titik terang setelah Ernawati mengikuti diklat ini. Ia mendapatkan pemahaman yang lebih terarah tentang bagaimana merancang pembelajaran yang benar-benar berpusat pada siswa. Tidak sekadar memindahkan informasi, tetapi mengajak siswa aktif berpikir kritis, berkolaborasi, dan menemukan makna dari apa yang mereka pelajari.
Ernawati mengungkapkan, pendekatan berbasis deep learning yang ia pelajari mampu mengubah suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Siswa tampak lebih terlibat, saling bertukar ide, dan berani mengajukan pertanyaan. “Sekarang saya lebih percaya diri menerapkan metode ini. Saya tahu langkah-langkahnya, dan saya yakin bisa membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa,” ujarnya.
Diklat nasional ini tidak hanya membekali guru dengan teori, tetapi juga praktik langsung serta kesempatan berdiskusi dengan rekan sejawat dari berbagai daerah. Pertukaran ide ini menjadi sumber inspirasi yang memperkaya strategi mengajar Ernawati, terutama dalam mengatasi keterbatasan fasilitas dan perbedaan kemampuan siswa.
Dengan semangat baru, Ernawati bertekad membawa pembelajaran mendalam ke kelasnya, meskipun tantangan masih ada. Ia percaya, keberhasilan pendidikan bukan hanya diukur dari nilai ujian, tetapi dari sejauh mana siswa memahami, memaknai, dan mampu menerapkan ilmu dalam kehidupan mereka.
Leave a Comment