Sebagai seorang guru yang telah mengajar selama lebih dari satu dekade, saya sering kali menghadapi tantangan dalam menjaga perhatian siswa di kelas. Di era digital saat ini, di mana informasi berlimpah dan gangguan semakin banyak, fokus siswa sering kali terpecah. Namun, implementasi kalimat thoyyibah dalam proses pembelajaran telah membawa perubahan signifikan, tidak hanya dalam konsentrasi siswa, tetapi juga dalam cara mereka berkomunikasi di sekolah.
Kalimat thoyyibah, yang berarti kata-kata baik, memiliki kekuatan luar biasa. Ketika saya mulai menerapkan prinsip ini di kelas, saya mengajak siswa untuk lebih menghargai setiap kata yang mereka ucapkan. Saya mengajarkan mereka bahwa komunikasi yang baik tidak hanya tentang apa yang mereka sampaikan, tetapi juga tentang bagaimana cara mereka menyampaikannya. Dengan mengedepankan kata-kata yang positif, saya melihat perubahan dalam cara siswa berinteraksi satu sama lain.
Awalnya, saya tidak yakin apakah pendekatan ini akan berhasil. Namun, seiring waktu, saya melihat peningkatan yang nyata. Siswa yang dulunya cenderung berisik dan kurang perhatian mulai menunjukkan minat yang lebih besar terhadap pelajaran. Mereka belajar untuk mendengarkan dengan lebih baik dan memberikan respon yang lebih konstruktif kepada teman-teman mereka. Kalimat thoyyibah menjadi pengingat untuk menghargai satu sama lain, sehingga suasana kelas menjadi lebih harmonis.
Selain itu, perubahan kepribadian anak dalam berkomunikasi juga sangat mencolok. Siswa yang dulunya pemalu dan enggan berbicara kini berani mengemukakan pendapatnya. Mereka mulai menggunakan kalimat-kalimat positif dalam diskusi kelompok dan saling mendukung dalam proses belajar. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri mereka, tetapi juga membangun ikatan yang lebih kuat antar siswa.
Di luar kelas, saya juga melihat dampak positif ini merembet ke kehidupan sehari-hari mereka. Siswa mulai menerapkan kalimat thoyyibah dalam interaksi dengan keluarga dan teman-teman di luar sekolah. Saya mendengar dari orang tua bahwa anak-anak mereka menjadi lebih sopan dan penuh empati. Ini adalah bukti bahwa perubahan kecil dalam cara kita berkomunikasi dapat menghasilkan dampak yang besar.
Dalam kesimpulannya, pengalaman saya menunjukkan bahwa penerapan kalimat thoyyibah tidak hanya meningkatkan fokus siswa, tetapi juga membawa perubahan positif dalam kepribadian mereka. Semoga lebih banyak sekolah yang menerapkan pendekatan ini, demi menciptakan generasi yang lebih baik dan lebih baik dalam berkomunikasi.
Leave a Comment