Testimoni Muhammad Faisol, S.Pd.I: Memahami Emosi Siswa untuk Meningkatkan Kualitas Pengajaran di Darul Ulum
Nama saya Muhammad Faisol, S.Pd.I, dan saya merupakan seorang guru di Darul Ulum. Pengalaman saya dalam dunia pendidikan mengajarkan bahwa tantangan terbesar yang sering muncul saat mengajar adalah ketika menghadapi masalah yang berkaitan dengan siswa. Setiap siswa memiliki latar belakang emosional yang berbeda-beda, dan memahami hal ini sangat penting dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Sebelum saya mulai menerapkan pendekatan yang lebih berfokus pada emosional siswa, saya sering merasa kesulitan dalam menyampaikan materi dan membuat siswa terlibat aktif dalam proses belajar. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa banyak dari masalah tersebut dapat diatasi dengan memahami emosi siswa. Dengan menggali dan mengenali perasaan mereka, saya mampu menciptakan interaksi yang lebih baik dan meminimalisir masalah yang terjadi di kelas.
Salah satu metode yang saya terapkan adalah menanyakan peserta didik tentang perasaan mereka sebelum menjelaskan materi pelajaran. Pertanyaan seperti, “Bagaimana perasaan kalian hari ini?” atau “Apa yang ada di pikiran kalian sebelum kita mulai belajar?” membantu saya untuk memahami kondisi emosional mereka. Dengan cara ini, saya dapat menyesuaikan pendekatan pengajaran saya untuk memenuhi kebutuhan emosional siswa. Ketika mereka merasa didengarkan dan dipahami, mereka menjadi lebih terbuka dan siap untuk belajar.
Saya juga menemukan bahwa dengan memahami emosional orang lain, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif di sekolah. Setiap siswa memiliki cara sendiri dalam mengekspresikan emosinya, dan dengan menghargai keberagaman ini, kami sebagai pendidik dapat lebih semangat dalam menjalankan tugas kami. Lingkungan yang saling mendukung ini tidak hanya meningkatkan motivasi siswa, tetapi juga memberikan energi positif bagi kami sebagai guru.
Pengalaman ini telah mengubah cara pandang saya terhadap pendidikan. Saya berharap, dengan terus menerapkan pendekatan ini, kami di Darul Ulum bisa semakin semangat dalam mendidik dan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan empati dan keterampilan sosial. Dengan memahami dan mengelola emosi siswa, saya yakin kami bisa membawa perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan. Semoga semakin banyak guru yang terinspirasi untuk melakukan hal yang sama demi masa depan yang lebih baik.
Leave a Comment