
Testimoni Ruhaena: Transformasi Pembelajaran di KB Kasih Ibu Melalui Diklat Kecerdasan Majemuk PAUD
Sebagai guru di KB Kasih Ibu, saya selalu berusaha untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia pendidikan. Keputusan untuk mengikuti Diklat Kecerdasan Majemuk Anak PAUD merupakan langkah penting dalam perjalanan profesional saya. Pengalaman pertama kali menerapkan ilmu dari diklat ini di ruang kelas sangat berkesan dan penuh pembelajaran.
Setelah mengikuti diklat, saya merasa antusias untuk mencoba pendekatan yang mengakomodasi berbagai jenis kecerdasan anak. Salah satu kegiatan yang saya rancang bertema “Mengenal Warna,” di mana saya fokus pada kecerdasan musikal dan kinestetik. Saya memilih metode ini karena saya percaya bahwa anak-anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan melalui musik dan aktivitas fisik.
Diklat Kecerdasan Majemuk Anak PAUD sangat membantu pertumbuhan saya sebagai guru. Pertama, saya mendapatkan pemahaman mendalam tentang teori kecerdasan majemuk yang diperkenalkan oleh Howard Gardner. Teori ini menjelaskan bahwa setiap anak memiliki kombinasi kecerdasan yang unik, seperti kecerdasan linguistik, logis-matematis, spasial, kinestetik, musik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Dengan pemahaman ini, saya dapat mengenali potensi beragam pada anak-anak dan menjadi lebih peka terhadap kebutuhan individu mereka.
Kedua, diklat ini mengajarkan saya untuk merancang kegiatan pembelajaran yang beragam. Saya belajar menggunakan lagu untuk merangsang anak-anak dengan kecerdasan musikal dan permainan fisik untuk anak-anak dengan kecerdasan kinestetik. Hal ini membuat saya lebih kreatif dalam mengembangkan metode pengajaran yang menarik dan efektif, sehingga anak-anak merasa senang dan terlibat aktif dalam proses belajar.
Ketiga, saya juga merasakan peningkatan kemampuan observasi. Saya belajar untuk mengamati tanda-tanda kecerdasan anak melalui perilaku dan minat mereka. Saya menjadi lebih terampil dalam menilai kekuatan dan kelemahan anak secara individual, sehingga bisa memberikan dukungan yang tepat untuk perkembangan mereka.
Selama diklat, salah satu momen paling berkesan bagi saya adalah saat sesi simulasi pengajaran yang melibatkan permainan peran. Dalam sesi ini, kami diminta untuk merancang aktivitas belajar berdasarkan salah satu jenis kecerdasan majemuk. Melalui pengalaman tersebut, saya tidak hanya belajar dari instruktur, tetapi juga dari rekan-rekan guru lainnya.
Secara keseluruhan, diklat ini telah memperluas wawasan saya tentang potensi anak PAUD. Saya menjadi lebih percaya diri dan kompeten dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Pengalaman ini memotivasi saya untuk terus belajar dan mengembangkan diri sebagai pendidik yang dapat menginspirasi anak-anak. Saya berkomitmen untuk terus menerapkan ilmu yang saya peroleh untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa saya di KB Kasih Ibu.
Gambar: Creativity Workshop
Leave a Comment