Bagaimana jika proses belajar di kelas bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tetap mendalam?
Temui Eka Darmayanti Putri Siregar, dosen kebidanan dari Universitas Borneo Tarakan, yang menemukan jawabannya melalui kegiatan inspiratif Studio Bahan Ajar. Melalui pelatihan ini, Eka membuktikan bahwa perubahan kecil dalam metode mengajar bisa membawa dampak besar bagi mahasiswa.
Mengenal Studio Bahan Ajar dan Metode Joyful Deep Learning
Studio Bahan Ajar bukan sekadar pelatihan biasa, tapi merupakan ruang eksploratif bagi dosen untuk menemukan pendekatan mengajar yang lebih inovatif dan menyenangkan. Eka Darmayanti Putri Siregar, S.Tr.Keb., M.Keb., seorang dosen kebidanan dari Universitas Borneo Tarakan, membagikan pengalaman berharga setelah mengikuti kegiatan Studio Bahan Ajar yang mengusung tema Teknik Super Cepat: Implementasi Metode Joyful Deep Learning dalam Pengembangan Perangkat Ajar Inovatif.
Dalam kegiatan tersebut Eka memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai prinsip Joyful Deep Learning pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aspek keterlibatan emosional, pengalaman nyata, dan kebermaknaan materi ajar.
Penerapan Praktis di Kelas Kebidanan
Tidak berhenti pada teori, Eka langsung menerapkan metode Joyful Deep Learning dalam perkuliahan kebidanan.
“Saya memperoleh pemahaman yang jelas mengenai cara mengadaptasikan metode ini dalam pengajaran kebidanan, mulai dari perencanaan hingga implementasi di kelas,” jelasnya.
Eka merancang perangkat ajar berbasis digital yang memadukan teknik visual seperti infografis, storytelling untuk membangun narasi kasus, serta simulasi yang mendekatkan mahasiswa pada realita klinis.
Kreativitas dan Inovasi dalam Perangkat Ajar
Salah satu kekuatan dari Studio Bahan Ajar terletak pada dorongannya terhadap kreativitas dosen. Eka mengembangkan beragam media pembelajaran interaktif seperti infografis digital, video pendek, role-play, dan bahkan E-Dictionary Kebidanan sebagai alat bantu memahami istilah medis.
“Pendekatan ini memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan bermakna,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan teknologi yang mudah diakses, perangkat ajar yang dihasilkan menjadi lebih menarik, efisien, dan tepat sasaran. Semua ini dilakukan dengan tujuan utama: menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berdampak nyata.
Penerapan Praktis serta Dampak Inovasi Pembelajaran
Usai mengikuti pelatihan, Eka langsung mengimplementasikan metode Joyful Deep Learning dalam perkuliahan kebidanan. Ia mengembangkan perangkat ajar berbasis digital seperti infografis, video, simulasi kasus, dan role-play untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa.
Beberapa inovasi yang Eka terapkan antara lain: pembelajaran berbasis masalah (case-based learning), gamifikasi untuk menumbuhkan semangat belajar, serta pengembangan E-Dictionary Kebidanan guna mempermudah pemahaman istilah medis.
Dampaknya signifikan, mahasiswa menjadi lebih aktif, kritis, dan memahami materi dengan lebih mendalam. Meski sempat menghadapi kendala seperti adaptasi mahasiswa terhadap metode baru dan keterbatasan waktu, Eka mengatasinya dengan pendekatan bertahap, penggunaan alat digital sederhana, dan kerja sama dengan sesama dosen.
“Dengan teknik yang tepat, semua bisa dilakukan lebih efisien dan tetap berkualitas,” tegasnya.
Eka Darmayanti
Autor: Alfinda Listiana Patwi Ratih
Leave a Comment