Sebagai guru, salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana meningkatkan minat siswa dalam membaca, terutama di era digital seperti sekarang. Untuk memperdalam pemahaman dan keterampilan dalam merancang pembelajaran yang menarik, saya mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” bersama Maftuhan, S.Pd.I.
Salah satu materi yang paling berkesan bagi saya adalah tentang kurikulum merdeka, yang bertujuan untuk memberikan kebebasan lebih kepada siswa dalam belajar dan mengembangkan minat mereka. Dalam konteks ini, saya memfokuskan pada bagaimana kurikulum ini bisa digunakan untuk meningkatkan minat siswa baru, terutama dalam hal literasi dan membaca.
Setelah saya terapkan, saya melihat hasil yang sangat positif. Literasi menjadi salah satu fokus utama dalam pembelajaran saya, dan saya mulai mengintegrasikan kegiatan membaca ke dalam pembelajaran sehari-hari. Setelah saya ajarkan, banyak anak-anak yang mulai suka membaca buku—sebuah pencapaian besar, mengingat tantangan zaman yang semakin membuat siswa lebih tertarik dengan hiburan digital daripada kegiatan membaca.
Diklat ini memberi saya banyak wawasan tentang bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Dengan pendekatan deep learning, saya bisa mengaitkan materi pembelajaran dengan buku-buku yang relevan dan mengajak siswa berdiskusi tentang isi buku tersebut. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca mereka, tetapi juga membuat mereka lebih kritis dan berpikir lebih mendalam tentang apa yang mereka baca.
Bagi saya, ini adalah bukti bahwa dengan kurikulum yang tepat, kita bisa memotivasi siswa untuk mencintai literasi dan menjadikannya kebiasaan yang membawa manfaat jangka panjang.
Leave a Comment