Mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” bersama Ibrahim, S.Pd. menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi saya sebagai pendidik. Pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan inspirasi nyata untuk mengatasi tantangan di kelas, terutama ketika menghadapi siswa yang cenderung pasif.
Sebelum mengikuti diklat ini, saya sering merasa kesulitan dalam melibatkan semua siswa secara aktif. Ada beberapa siswa yang tampak enggan berpartisipasi, hanya diam saat diskusi, atau tidak berani mengungkapkan pendapat. Melalui pelatihan ini, saya memahami bahwa pembelajaran mendalam atau deep learning dapat menjadi solusi untuk menciptakan keterlibatan yang lebih merata di kelas.
Konsep pembelajaran mendalam yang dipaparkan menekankan bahwa proses belajar tidak hanya berhenti pada menghafal materi, tetapi harus mengajak siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengaitkan materi dengan pengalaman nyata mereka. Dengan pendekatan ini, siswa diberi ruang untuk mengeksplorasi ide, berdiskusi, dan menemukan jawaban sendiri, sehingga rasa ingin tahu mereka meningkat secara alami.
Salah satu strategi yang saya pelajari adalah membuat aktivitas belajar yang memicu kolaborasi dan keterlibatan emosional siswa. Misalnya, melalui proyek kelompok, studi kasus, atau simulasi peran, siswa yang awalnya pasif pun terdorong untuk berkontribusi karena merasa memiliki peran penting dalam keberhasilan kelompoknya. Hal ini juga memperkuat keterampilan komunikasi dan kerja sama di antara mereka.
Selain itu, saya memperoleh banyak ilmu baru tentang bagaimana merancang pembelajaran yang menyenangkan tanpa mengorbankan kedalaman materi. Penggunaan media pembelajaran yang variatif, pengaturan dinamika kelas yang fleksibel, dan pemberian umpan balik yang membangun menjadi kunci dalam menjaga semangat belajar siswa.
Setelah mencoba menerapkan beberapa strategi dari diklat ini, saya melihat perubahan yang positif. Siswa yang sebelumnya pasif mulai menunjukkan partisipasi, setidaknya dengan bertanya atau memberikan komentar. Suasana kelas menjadi lebih hidup, dan saya sebagai guru merasa lebih percaya diri dalam mengelola pembelajaran yang inklusif dan bermakna.
Diklat ini memberikan saya bekal pengetahuan dan keterampilan yang sangat berharga. Saya semakin yakin bahwa dengan strategi yang tepat, setiap siswa—termasuk yang pasif—dapat menjadi bagian aktif dalam proses belajar. Pembelajaran mendalam bukan hanya meningkatkan kualitas pemahaman siswa, tetapi juga membentuk mereka menjadi pembelajar yang mandiri dan percaya diri.
Leave a Comment